Ciptakan Generus Unggul LDII Subang adakan penyuluhan kesehatan
Subang – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kab. Subang Prov. Jawa Barat menggelar Penyuluhan Kesehatan dengan tema “Optimalisasi tumbuh kembang anak untuk menciptakan generus unggul”, bertempat di Masjid Baitul Huda Cilameri. Pada Minggu (4/11/2022).
Anak merupakan anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan yang maha kuasa, dan menjadi orang tua merupakan tanggung jawab yang besar di dalam proses kehidupan dan kesuksesan seorang anak.
Peran orang tua sangatlah penting dibalik indahnya masa depan anak, maka dari itu perlu adanya upaya yang dilakukan oleh para orang tua untuk tumbuh kembang anak guna menciptakan generasi yang unggul.
Maka dalam menyikapi hal tersebut PC LDII Kec. Subang, Cibogo Pagaden mengadakan penyuluhan Kesehatan.
Hadir dalam acara tersebut para Bunda dan Remaja Putri LDII Kec. Subang , Cibogo Pagaden yang berjumlah tak kurang dari 150 orang. Hadir sebagai narasumber dr. Diana Rosifah, Sp.A, M.Kes.
Ia merupakan Dokter Spesialis Anak yang ditugaskan di RSUD Subang, Rumah sakit Ibu & Anak Graha Mutiara, dan Rumah sakit Mutiara Hati. dr. Diana Rosifah memaparkan bahwa optimalisasi tumbuh kembang anak itu ditentukan oleh perkembangan otak yang dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan stimulasi.
“1000 hari pertama anak lahir di dunia, merupakan waktu yang tepat di dalam pemenuhan asupan nutrisi dan stimulasi, bahkan diusahakan sedini mungkin , dalam artian pada saat masih di dalam kandungan pun si ibu harus benar benar memperhatikan asupan makanan yang di konsumsi guna terpenuhi nya nutrisi sang bayi” Ujarnya.
Ia juga memaparkan sedetail mungkin mengenai nutrisi apa saja yang harus diberikan kepada sang bayi dari umur 0 sampai 2 tahun pertamanya. Salah satu nya adalah pemberian ASI eksklusif wajib diberikan kepada bayi selama 6 bulan, karena ASI merupakan asupan nutrisi terbaik yang bahkan tidak ada susu formula manapun yang dapat menandingi nutrisi dari ASI.
Selain itu dr. Diana pun memberikan pengarahan bagi para bunda yang memiliki balita supaya melengkapi imunisasi dasar untuk sang bayi, karena dengan memberikan imunisasi yang lengkap akan meningkatkan daya tahan tubuh , serta membuat bayi tidak mudah sakit.
“Untuk penjelasan mengenai Asupan nutrisi dan stimulasi sebenarnya sudah lengkap dijelaskan dalam buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang pasti dimiliki oleh para bunda yang memiliki anak dibawah 5 tahun,” terangnya.
“Buku KIA tersebut biasanya dibagikan secara gratis oleh posyandu atau bidan pasca melahirkan, saya sangat menghimbau kepada para bunda supaya dibuka dan dibaca dengan baik isi dari buku tersebut,” tambahnya.
Selanjutnya dr. Diana Rosifah juga menjelaskan mengenai stimulasi, dalam kamus besar bahasa Indonesia stimulasi merupakan rangsangan atau dorongan. Dalam artian orang tua supaya menciptakan komunikasi yang baik dengan anak, guna menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan otaknya.
Ada beberapa jenis stimulasi yang perlu diberikan berdasarkan umur sang anak , salah satu contoh nya adalah untuk anak usia 12-18 bulan, yaitu :
- Berjalan mundur, naik tangga
- Tangkap dan lempar bola
- Menyusun balok, puzzle, menggambar
- Bermain air, meniup dan menendang bola
- Makan Bersama dll.
Ada suatu hal yang ditekankan olehnya yaitu para orang tua supaya meminimalisir memberikan gawai kepada anak anak nya, gawai dapat diartikan dengan gadget atau HP , karna itu bukan merupakan stimulasi yang baik untuk anak.
“Ideal nya diperbolehkan untuk mengenal gawai adalah Ketika anak menginjak 18 bulan atau menuju umur 2 tahun, tapi dengan catatan di dampingi langsung oleh orang tua dengan memberikan konten yang sudah disesuaikan dengan anak anak,” sebutnya.
“Para orang tua juga supaya terus mengawasi proses tumbuh kembang anak dengan mengisi ceklis box yang sudah tersedia di dalam buku KIA, guna mengetahui sejauh mana anak nya berkembang,” ungkapnya.
Di penghujung acara pun dr. Diana Rosifah menyimpulkan bahwa Optimalisasi tumbuh kembang anak itu ditentukan oleh perkembangan otak, yang dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang cukup, dan stimulasi yang sesuai.
“Karena generasi yang unggul tercipta dari para orang tua yang mampu merawat, dan mendidik semaksimal mungkin serta terus mendoakan yang terbaik untuk kelancaran dan kebarokahan anak-anak nya,” pungkasnya.
(Apih)