LDII DEPOK Komitmen Bantu Pemkot Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19
Wabah COVID-19 telah terjadi hampir 2 tahun melanda dunia, termasuk Indonesia. Kita tentu belajar dari wabah yang terjadi ini. Di Indonesia telah terjadi 2 badai besar kasus positif COVID-19, pertama pada Januari 2021 dan badai kedua pada Juli 2021 dengan kasus harian mencapai angka 18.000 dan 54.000.
Setelah sekian waktu kasus COVID-19 menurun, kini terjadi peningkatan kembali dengan varian Omicron ini. Kondisi ini diperburuk dengan kepatuhan protokol Kesehatan di masyarakat yang menurun pada pengamatan sepintas. Kita patut khawatir Gelombang ke-3 akan timbul.
Kasus Omicron sendiri sudah masuk Indonesia baik kasus Import pun dengan penularan lokal sudah marak terjadi, di antara kendala yang ada yaitu alat diagnosis Omicron masih terbatas.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menggelar webinar sebagai upaya sosialisasi kewaspadaan lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron, Kamis (27/01/22). Kegiatan tersebut dilakukan secara virtual dengan melibatkan perangkat daerah, Camat, Lurah, Direktur Rumah Sakit se-Kota Depok, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas, organisasi profesi, ketua lembaga mitra kesehatan, perwakilan sekolah, Posyandu, Ketua RW, Ketua Kampung Siaga Tangguh Jaya (KSTJ) Se-Kota Depok, dan organisasi masyarakat. Hadir mengikuti webinar ini, Diki Wahyu, Wakil Sekretaris DPD LDII Kota Depok.
Walikota Depok, Mohammad Idris dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini seluruh dunia masih menghadapi pandemic COVID 19, bukan hanya Kota Depok bahkan ancaman varian baru yaitu Omicron, ini juga sudah mulai banyak ditemukan di wilayah Jabar termasuk Depok. Adapun 3 kecamatan tertinggi kasus yaitu Sukmajaya, Cimanggis, dan Pancoranmas.
Strategi Kota Depok dalam menghadapi Omicron ada 3 yaitu Strategi Prevent, Strategi Detect dan Strategi Response, antara lain;
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara menghindari serta mengenai bahaya dari lonjakan COVID 19.
Pemerintah Kota Depok juga menyiapkan fasilitas isolasi terpusat.
Penerbitan regulasi.
Upaya penegakan hukum dan penertiban prokes
Penyediaan BANSOS.
Penyediaan Pemulasaran/pemakaman.
Pengaktifan Kampung siaga Tangguh.
Penyediaan Obat & bahan medis, APD.
Penambahan tempat tidur di rumah sakit.
“Ini semua butuh Kerjasama semua pihak”, pungkas Walikota.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, webinar ini digelar sebagai upaya dalam mensosialisasikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait peningkatan kasus COVID-19 di Kota Depok. Terlebih dengan ditemukannya COVID-19 varian Omicron.
Webinar tersebut juga menghadirkan narasumber yang memberikan informasi terkait COVID-19 varian Omicron, yaitu Tri Yunis Miko yang menjelaskan tentang Kewaspadaan Lonjakan Kasus Omicron di Indonesia Tahun 2022 dan Bony Wiem Lestari tentang Upaya Siap Siaga Menghadapi Omicron sebagai varian baru COVID-19.
Dalam hal ini, Mary menuturkan, upaya memberikan informasi melalui webinar tersebut didasari karena terjadi kenaikan di Kota Depok sebanyak 526 kasus selama tiga hari, tertinggi se-Jawa Barat terhitung pada tanggal 24-26 Januari kemarin. Selain itu, diikuti dengan penambahan BOR ICU menjadi 6,82 persen dan BOR ruang isolasi 24,09 persen berdasarkan sumber RS Online pada tanggal 26 Januari 2022.
Menanggapi situasi ini, Herra Widiastuti dari Bagian Pengabdian Masyarakat DPD LDII, bahwa stake holder perlu meningkatkan deteksi dengan meningkatkan rasio tes dan skrining kasus, penguatan surveilans dan pengetatan di pintu masuk negara Indonesia yaitu bandara dan pelabuhan.
Di sisi lain diperlukan percepatan vaksinasi pada kelompok rentan: lansia, dan komorbid. Berikutnya pemberian vaksin lanjutan (vaksin booster) terutama di daerah dengan kasus tinggi, dan pengetatan syarat kartu vaksinasi bagi pelaku perjalanan dan akses masuk area publik.
Dengan memiliki pemahaman terkait varian Omicron ini, diharapkan masyarakat lebih tenang, tidak panik dalam menghadapi lonjakan covid-19 yang terjadi saat ini. Selain itu lebih menyadarkan