LDII Subang adakan Sarasehan Wawasan Kebangsaan bersama Dandim dan FKUB
Dandim 0605 Subang Letkol.Inf. Bambang Raditya M.Han mensosialisasikan Wawasan Kebangsaan dalam acara Sarasehan Wawasan Kebangsaan kepada Pengurus DPD, PC dan PAC Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Subang, di Masjid Baitul Huda Cilameri Subang. Minggu (27/11). Sarasehan Wawasan Kebangsaan diikuti oleh ratusan Pengurus dan warga LDII perwakilan dari setiap kecamatan.
Acara dimulai dengan dibacakan ayat Suci Al-quran dan dibuka oleh moderator acara Ustadz Rudi Wahyudi,
Dalam sambutannya Ketua DPD LDII Kabupaten Subang H.Kusnanto S.pd mengatakan, bahwa LDII mengetahui dan memahami bahwa negara Indonesia didirikan atas dasar Pancasila dan UUD 1945 bukan negara agama atau Negara-negara lainnya.
Dengan kegiatan Sarasehan/Sosialisasi Wawasan Kebangsaan ini, diharapkan bisa memupuk lebih dalam rasa Cinta Tanah Air dan Nasionalisme, sehingga tidak mudah terprovokasi dari pihak manapun yang sengaja untuk meruntuhkan keutuhan NKRI dan bangsa tercinta Indonesia Raya.
Dalam pemaparan nya, dijelaskan juga
8 BIDANG PENGABDIAN LDII UNTUK BANGSA
1.Wawasan Kebangsaan
2.Dakwah Islam
3.Pendidikan Umum
4.Ekonomi Syariah
5.Pertanian dan Lingkungan Hidup
6.Kesehatan & Pengobatan Herbal
7.Informasi & Teknologi
8.Energi Baru Terbarukan
Ketika memberi sambutan Sarasehan Wawasan Kebangsaan, KH. Hedi Herdiana Dewan Penasehat LDII Kabupaten Subang mengingatkan dan mendoakan saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah di Cianjur untuk bisa membantu materi maupun donasi untuk meringankan beban mereka sebagai rasa mencintai sesama anak Bangsa sebagai implementasi mempertahankan Pancasila, UUD 1945, Bhinnneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Sementara itu, Dandim 0605 Subang Letkol Inf. Bambang Raditya M. Han didampingi oleh Supena wakil ketua LDII Kabupaten Subang dalam materinya menjelaskan betapa pentingnya dan beratnya mencintai dan mempertahankan NKRI yang dimulai sejak jaman Perang melawan Penjajah 300 tahun, Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, dan 28 Oktober 1928 sampai akhirnya berhasil merebut kemerdekaan dan mengusir penjajah dari Bumi Pertiwi pada 17 Agustus 1945. Kemudian sebagai cikal bakal TNI adalah rakyat mempersenjatai diri, percaya kemampuan sendiri ikut berjuang. Sejak lahirnya TNI tidak didesain untuk mampu berperang sendiri (senantiasa harus bersama-sama berjuang dengan rakyat).
Presiden Soekarno pernah mengatakan : “perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah langsung tetapi perjuangan kalian sekarang lebih sulit, karena melawan bangsa sendiri yaitu oknum-oknum yang dipengaruhi oleh kepentingan bangsa lain dan materi, sehingga bangsa Indonesia terpecah belah ,tidak kuat dan akhirnya lemah dalam berjuang.
Maka untuk mengendalikan diri sendiri itu lebih sulit dari pada mengendalikan orang lain.
Justru sekarang ini banyak dari bangsa kita sendiri yang sebenarnya menjadi musuh kita memprovokasi contohnya yaitu negara Suriah mereka diprovokasikan oleh campur tangan negara asing yang berimbas saling berperang antara saudara.
Lalu Bagaimana sikap kita dalam hal ini yang sekarang rakyat Indonesia mulai dari kalangan anak kecil sampai dewasa sudah bisa mengakses internet dan media serta gadget yang isinya banyak sekali informasi-informasi yang negatif?
maka tugas kita supaya lebih aktif dan cerdas dalam menyikapi berita-berita yang buruk yang akan berimbaskan memecah belah bangsa ini.
Sementara revolusi industri 4.0 di mana seluruhnya menggunakan internet di situlah kekurangan dan kemajuan kita yang harus kita waspadai jangan sampai anak turun kita yang menjadi korban karena kesesatan di dalam informasi tersebut.
Indonesia adalah negara besar negara kepulauan terbesar, luas lautnya 5 juta km2, 38 provinsi, 416 Kabupaten dan 98 kota ,17.000 lebih pulau serta 714 suku bangsa dan 110 lebih bahasa.
Maka sikap kita harus saling memahami dan menghargai antar suku bangsa dan agama mari kita pergunakan bahasa Indonesia sebagai pemersatu Bangsa.
Adapun materi dari FKUB yang disampaikan oleh Budiyono Ilyas Wakil ketua FKUB Kab. Subang mengatakan:
Kami bangga terhadap LDII yang dengan paradigma baru nya menjujung tinggi nasionalisme dan toleransi yang
sekarang ini Indonesia sedang menghadapi krisis dan ancaman serius disintegrasi NKRI. Untuk itu memantapkan Pilar-Pilar Kebangsaan seperti Pancasila sebagai ideologi Bangsa dan Dasar Negara RI, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, maka pilar-pilar utama tersebut telah menjadi bagian kehidupan berbangsa dan bernegara sepanjang masa. Kemudian mantapkan nasionalisme kita dengan mewujudkan kerukunan dan keharmonisan agar Indonesia Kuat. TNI dan generasi muda mempunyai visi yang sama tetap tegaknya NKRI dan menjaga tetap kokohnya Pancasila dan Pilar-Pilar Kebangsaan lainnya.
Kemudian acara ditutup doa oleh Ustadz Rofiq dan berakhir beramah tamah foto bersama.
(Linestv Subang)